MENYERANG BENTENG
Sabtu pagi, 15 Desember 1945 rombongan dengan sejumlah perahu berasal dari Surabaya, Sampit, Samuda, Pagatan, Bahaur, Kapuas dan Mandomai disertai sejumlah pemuda Anjir Serapat berjumlah 15 orang diantaranya Harawie Sukri, Arbain Sameng, Usin, Supri, Watu, untuk menggempur Asrama Tatas (Gudang Senjata Belanda) namun terlambat gudang telah dikosongkan.
Arbain Saming pada hari minggu mendapat kabar pada hari senen Anjir Serapat akan diserang pasukan Belanda
SIASAT JADI MUDHARAT
Arbain Saming yang berpendidikan Pada hari senen menyuruh warganya seperjuangan menurunkan bendera merah putih sebagai siasat perang dekat makam pahlawan dan pasar senen kala itu dituduh sebagai penghianat bangsa sehingga arbain saming diikat kawanya sendiri dengan rotan dibelah 2 setelah negosiasi yang cukup lama akhirnya arbain saming nyaris tewas ditangan teman sendiri.
RINTANGAN
disungai Anjir Serapat belanda selalu mendapatkan banyak rintangan baik rintangan pohon-pohon kayu yang ditumbangkan dan juga lemparan batu dari warga yang tidak senang terhadap belanda.
bila tentara belanda dengan persenjataan lengkap menemui warga dia akan menanyakan pro merah putih atau pro merah putih biru bila pro merah putih akan ditangkap oleh belanda.
pernah suatu ketika seorang pelintas yang pada waktu itu berusia 40 tahun dengan lutut yang bergetar ditanya pro merah putih atau pro merah putih biru namun saking gugupnya mengatakan pro merah putih akhirnya yang bersangkutan dijebloskan kebilik tahanan.
PERTEMPURAN
Suasana pasar dihari senin, 17 Desember 1945 menjelang pukul 10.00 siang sejumlah tentara belanda pakai kapal dari upuk timur menuju barat yaitu kapuas.
suaana pasar pada waktu itu mulai berubah dan mantan tentara heiho didikan jepang diantaranya M. Watu, Murat, Lubis, Sulaiman, Bustani Inas, Syamssudin, Asyit Dkk. menggunakan senjata rakitan melawan belanda sehingga ada tentara belanda roboh terkapar luka berat.
tentara belanda dengan persenjataan yang lebih lengkap membuat mereka dapat bertahan dan naik kepasar senin menembaki warga yang kelihatan.
Diris yang kala itu terlihat berpakaian lengkap berselindang merah putih dan membawa parang, lantas belanda membidikan thomson senjata laras panjang kearah dirinya sehingga peluru timah panas mengenai dadanya, namun jiwa Diris yang betul-betul seorang pahlawan dia tetap maju dan ditembak lagi sehingga tersungkur sebagai pejuang kemerdekaan. menjadi pahlawan anjir serapat.
sementara saat rumah kepala desa digeledah Arsuni putra kepala desa H. Abu Bakar Bannang naik keatas plafon bersiap membidik belanda tidak jadi karena posisi senjata laras panjng berbenturan dengan atap rumah.
setelah rumah-rumah digeledah kearah timur sampailah dirumah H.Amri pintu demi pintu didobrak pada rumah yang berukuran 7x21 meter ini ternyata H.Amri dan istri dan anaknya ada didalam dan terjadi pertengkaran mulut disaat H.Amri mau menembakan senjata rakitanya terlebih dahulu tentara belanda menembakan senjata ketubuh H.Amri, sebanyak 8 Peluru bersarang ditubuh suhada tersebut.
jadilah sebagai pahlawan anjir serapat yang kedua kala itu.
Karena persenjataan belanda lebih canggih dengan pejuang anjir serapat maka pada waktu itu pejuang anjir serapat melakuan mundur untuk mengurangi korban jiwa.
setelah situsi mereka anggap aman jenajah Diris dan H. Amri diangkut mereka ketepi jalan dibawah pohon cempedak, sementara korban tembakan dari pejuang terhadap serdadu mendapatkan perawatan serius.
dalam pertempuran tersebut juga mengenai Saidah Fatimah yang sangat memprihatinkan maka ia dilarikan kerumah sakit umum ulin banjarmasin mulai pukul 21.00 malam dengan mendayung perahu yang dibantu oleh kakak iparnya : Djamal dan isteri, Ahmad dan Ister serta H.Syamsi sampai di Banjarmasin pukul 07.00 pagi, dan saida fatimah dapat diselamatkan hidup sampai saat ini.
ternyata hari rabu, tanggal 19 Desember 1945 melakuakan penyisiran melewati sungai Anjir Serapat sehingga banyak para pejuang tertangkap dan dianggap sebagai pemberontak begitu juga sehari sebelumnya pejuang dari samuda, sampit pagatan, bahaur dan mandomai mereka digiring kesel tahanan kuala kapuas.
nasib mereka yang dianggap pemberontak berbeda dengan tahanan pencuri dan kriminal lainya . mereka mendapatkan siksaan yang cukup berat sehingga sias pejuang anjir serapat tewas dalam penjara.
pejuang anjir serapat terbanyak dipenjarakan berjumlah 72 orang.
setelah kejadian ini penjajah belanda tidak lagi pernah melewati sungai anjir serapat padahal sisa sisa pejuang masih mau melakukan perlawanan kembali jika belanda melewati sungai anjir serapat.
SAKSI BISU PEJUANG ANJIR SERAPAT
inilah saksi bisu makam pahlawan surya chandra anjir serapat km.10 dan disinilah Diris dan H. Amri dimakamkan sebagai pahlawan Anjir Serapat. Begitu juga Sias yang telah mati dipenjara Kuala Kapuas dimakamkan dan sebagian veteran dimakamkan disini juga.
Dirumah inilah H. Amri ditembak penjajah belanda dan anaknya saida fatimah terluka parah dan masih tersisa didinding rumah bekas peluru senapan, yang diabadikan sebagai rumah pahlawan yang dijaga bentuk aslinya.
Monomen Tugu Pahlawan didirikan untuk mengenang para pejuang Anjir Serapat yang telah gugur sebagai suhada maka W.A. Gara sebagai Gubernur telah meresmikan Tugu Pahlawan ini.
Sabtu pagi, 15 Desember 1945 rombongan dengan sejumlah perahu berasal dari Surabaya, Sampit, Samuda, Pagatan, Bahaur, Kapuas dan Mandomai disertai sejumlah pemuda Anjir Serapat berjumlah 15 orang diantaranya Harawie Sukri, Arbain Sameng, Usin, Supri, Watu, untuk menggempur Asrama Tatas (Gudang Senjata Belanda) namun terlambat gudang telah dikosongkan.
Arbain Saming pada hari minggu mendapat kabar pada hari senen Anjir Serapat akan diserang pasukan Belanda
SIASAT JADI MUDHARAT
Arbain Saming yang berpendidikan Pada hari senen menyuruh warganya seperjuangan menurunkan bendera merah putih sebagai siasat perang dekat makam pahlawan dan pasar senen kala itu dituduh sebagai penghianat bangsa sehingga arbain saming diikat kawanya sendiri dengan rotan dibelah 2 setelah negosiasi yang cukup lama akhirnya arbain saming nyaris tewas ditangan teman sendiri.
RINTANGAN
disungai Anjir Serapat belanda selalu mendapatkan banyak rintangan baik rintangan pohon-pohon kayu yang ditumbangkan dan juga lemparan batu dari warga yang tidak senang terhadap belanda.
bila tentara belanda dengan persenjataan lengkap menemui warga dia akan menanyakan pro merah putih atau pro merah putih biru bila pro merah putih akan ditangkap oleh belanda.
pernah suatu ketika seorang pelintas yang pada waktu itu berusia 40 tahun dengan lutut yang bergetar ditanya pro merah putih atau pro merah putih biru namun saking gugupnya mengatakan pro merah putih akhirnya yang bersangkutan dijebloskan kebilik tahanan.
PERTEMPURAN
Suasana pasar dihari senin, 17 Desember 1945 menjelang pukul 10.00 siang sejumlah tentara belanda pakai kapal dari upuk timur menuju barat yaitu kapuas.
suaana pasar pada waktu itu mulai berubah dan mantan tentara heiho didikan jepang diantaranya M. Watu, Murat, Lubis, Sulaiman, Bustani Inas, Syamssudin, Asyit Dkk. menggunakan senjata rakitan melawan belanda sehingga ada tentara belanda roboh terkapar luka berat.
tentara belanda dengan persenjataan yang lebih lengkap membuat mereka dapat bertahan dan naik kepasar senin menembaki warga yang kelihatan.
Diris yang kala itu terlihat berpakaian lengkap berselindang merah putih dan membawa parang, lantas belanda membidikan thomson senjata laras panjang kearah dirinya sehingga peluru timah panas mengenai dadanya, namun jiwa Diris yang betul-betul seorang pahlawan dia tetap maju dan ditembak lagi sehingga tersungkur sebagai pejuang kemerdekaan. menjadi pahlawan anjir serapat.
sementara saat rumah kepala desa digeledah Arsuni putra kepala desa H. Abu Bakar Bannang naik keatas plafon bersiap membidik belanda tidak jadi karena posisi senjata laras panjng berbenturan dengan atap rumah.
setelah rumah-rumah digeledah kearah timur sampailah dirumah H.Amri pintu demi pintu didobrak pada rumah yang berukuran 7x21 meter ini ternyata H.Amri dan istri dan anaknya ada didalam dan terjadi pertengkaran mulut disaat H.Amri mau menembakan senjata rakitanya terlebih dahulu tentara belanda menembakan senjata ketubuh H.Amri, sebanyak 8 Peluru bersarang ditubuh suhada tersebut.
jadilah sebagai pahlawan anjir serapat yang kedua kala itu.
Karena persenjataan belanda lebih canggih dengan pejuang anjir serapat maka pada waktu itu pejuang anjir serapat melakuan mundur untuk mengurangi korban jiwa.
setelah situsi mereka anggap aman jenajah Diris dan H. Amri diangkut mereka ketepi jalan dibawah pohon cempedak, sementara korban tembakan dari pejuang terhadap serdadu mendapatkan perawatan serius.
dalam pertempuran tersebut juga mengenai Saidah Fatimah yang sangat memprihatinkan maka ia dilarikan kerumah sakit umum ulin banjarmasin mulai pukul 21.00 malam dengan mendayung perahu yang dibantu oleh kakak iparnya : Djamal dan isteri, Ahmad dan Ister serta H.Syamsi sampai di Banjarmasin pukul 07.00 pagi, dan saida fatimah dapat diselamatkan hidup sampai saat ini.
ternyata hari rabu, tanggal 19 Desember 1945 melakuakan penyisiran melewati sungai Anjir Serapat sehingga banyak para pejuang tertangkap dan dianggap sebagai pemberontak begitu juga sehari sebelumnya pejuang dari samuda, sampit pagatan, bahaur dan mandomai mereka digiring kesel tahanan kuala kapuas.
nasib mereka yang dianggap pemberontak berbeda dengan tahanan pencuri dan kriminal lainya . mereka mendapatkan siksaan yang cukup berat sehingga sias pejuang anjir serapat tewas dalam penjara.
pejuang anjir serapat terbanyak dipenjarakan berjumlah 72 orang.
setelah kejadian ini penjajah belanda tidak lagi pernah melewati sungai anjir serapat padahal sisa sisa pejuang masih mau melakukan perlawanan kembali jika belanda melewati sungai anjir serapat.
SAKSI BISU PEJUANG ANJIR SERAPAT
inilah saksi bisu makam pahlawan surya chandra anjir serapat km.10 dan disinilah Diris dan H. Amri dimakamkan sebagai pahlawan Anjir Serapat. Begitu juga Sias yang telah mati dipenjara Kuala Kapuas dimakamkan dan sebagian veteran dimakamkan disini juga.
Dirumah inilah H. Amri ditembak penjajah belanda dan anaknya saida fatimah terluka parah dan masih tersisa didinding rumah bekas peluru senapan, yang diabadikan sebagai rumah pahlawan yang dijaga bentuk aslinya.
Monomen Tugu Pahlawan didirikan untuk mengenang para pejuang Anjir Serapat yang telah gugur sebagai suhada maka W.A. Gara sebagai Gubernur telah meresmikan Tugu Pahlawan ini.
PHOTO PEJUANG ANJIR SERAPAT
TERDAPAT DIRUMAH PAHLAWAN
YANG DAPAT DIABADIKAN
Komentar
Posting Komentar